Rabu, 31 Maret 2010

Pernikahan


Ibuku Sayang

Ibu...!Nyawaku ini adalah dari perjuangan hidup dan matimu,
Jiwa dan ragaku ini adalah dari kasih dan sayangmu..
Darah yang mengalir dalam tubuhku ini adalah dari air susumu
Ibu...!Andai dunia ini kujadikan pengganti atas jasa - jasamu
tak akan cukup untuk membalasnya,
Sampai kapanpun aku takakan sanggup untuk membalasnya...

Ibu...!Bila kau marah, kesal, jengkel atau apa saja atas
kelakuanku yang kurang berkenan di hatimu,
kau boleh apakan saja diriku, cuma satu pintaku....
Jangan kau KUTUK aku dengan rasa sEdih dan marahmu ...
Karna Doamu dikabulkan dan Kutukanmu akan jadi nyata
karna kehidupanku adalah kehidupanmu...

Ibu...!Semua yang kau lakukan untuk aku anakmu.,
moga kau tidak menuntutnya di kemudian hari...
Ku hanya bisa berdoa, semoga semua derita yang kau tanggung karna ingin melihat kehidupanku.....
Itu dijadikan PAHALA yang tak terhingga oleh Allah Subhanahu Watta 'Ala...
Menjadi penebus semua dosa-dorsa
Dan menjadi tiket untuk masuk Syorga-Nya.

Doaku untukmu "Ibu"
Amin ya robal'alamiin....

~♥~ SAPA SANG MALAM ~♥~

Wahai Pecandu sujud... Berlehalah pada udara pengabdian... Kemudian terlena pada detik-detik penghambaan... Ia memabukkanmu pada sebuah Cinta... Dan menerbangkanmu ke rengkuh kasih Sang Kekasih... Khawatirmu, dihilangkan... IA pula Menenangkan... Kau datang dengan tanya... Dan pergi tanpa hampa... Sebuah jawaban penyejuk... Dalam sebuah sujud... Dan tiada lagi ragu... Dan resah di hatiku...

Wahai kelana dunia... Tempalah raga pada 1/3 sunyi... Dengan mencabut darinya sebuah lelap... Dan merampas selembar kantuknya... Lalu paksakan jasad itu mendemonstrasikan cinta... Menampilkan atraksi rasa... Pada sebuah persinggahan rindu... Namun jangan biar raga bersendiri... Dalam persembahannya... Sandingkan ia dengan hati dan jiwa... Pada sebuah pelaminan hamba...

Bersama tarian sang hujan... Siapakah Fulan... Yang dibangunkan, kemudian tahajud? Siapakah Fulana, yang merendah mengharap hikmah dalam sujud? Fulan dan Fulana... Malam ini ada cinta di hati mereka... Terjalin pada sebuah titik rasa... Cita besar pada asa... Rindu syahdu dalam do'a... Fulan dan Fulana... Sedang jatuh cinta... Pada Sang Maha segala... RabbanĂ£... Aku juga ingin jatuh CINTA...

Sang gelap mengheningkan cipta... Dan kaca bening pecah berderai... Kesyahduan sunyi memaksa insani memerah rasa... Tak ingin jatuh pada kecewa... Melewati masa sepi tanpa arti... Sedangkan telah ditaburkan sejuta cinta pada lekuk-lekuk malam... Dan engkaulah pejuang... Segera kumpulkan cinta... Sebanyak kau bisa...

Duhai para pejuang... Derita bangun adalah pada deraan kantuk... Ia merayumu untuk mundur dan lelap... Malas adalah onak duri... Yang menghalangimu... Untuk menyerah dan lemah... Musuh jiwa adalah syaithan yang nyata... Mengiringmu untuk kalah dalam tidur yang lena... mereka harus kccewa malam ini... Sperti kemarin dan esok nanti... Bawa luka-luka perangmu... Dibiarkan Sang Maha Pnyembuh mengobatinya... Dengan Basuhan CINTA...

Mengalirkan do'a pada arus hening... Menghanyutkan asa di ombak sunyi... Menderaskan harap pada gelombang sepi... Hentilah di samudra ini... Pada ujung diam di tepi malam... Untuk menyelami samudra penghambaan...

Gelap ini hampir usai... Diputus terang... Senandung dzikir mengiring malam kembali keperaduan... Dan insan beriman... Sebaiknya menguatkan mujahadahnya... Untuk mencuri Perhatian Sang Maha Cinta... Dengan sujud-sujud menghamba... Agar kembali ke dunia insani... tanpa merugi... Dan DIA selalu menanti... Kita kembali... Menyerah diri...

Wahai Indonesia... Bangkitlah... Malam menyarumu tuk kembali mengukir asa... Akankah kau gores pada gelap... Sejarah indah tentang harapan... Ia mendayu pada kidung-kidung sunyi... Menguap menuju langit... Dan terungkap pintunya hanya dengan sujud... Sedangkan Palestina... melawan musuhnya... Dengan snjata do'a dan peluru tahajjud... Maka muntahkan amunisi malam ini... Kita harus bisa... Harapan masih ada...

SAYANGILAH AKU HINGGA UJUNG WAKTU

Kalau kita berbicara tentang pernikahan, pasti semua mengharapkan yang enak-enak atau kondisi ideal. Normal aja dong, kalau mengharapkan kriteria ideal untuk calon pasangan hidupnya. Sang pemuda mengharapkan calon istri yang cantik jelita, keluarganya tajir, pinter, akhlak mulia, sholehah, dll. Begitu juga sang wanita ingin punya suami yang ganteng, kaya, sabar, pinter, bertanggung jawab, setia, akhlaknya memikat, dan sebagainya. Coba bayangin semua ini terjadi pada diri kita, wuah...surga dunia tuh! Siapa sih yang gak mau, iya gak?

Saat kita lanjut usia, rambut mulai satu-persatu rontok, raga pun perlahan rapuh dan sepuh, sang istri atau suami masih tetap setia mendampingi. Saat di pembaringan, ada yang mijitin pundak hingga kitapun tertidur pulas. Saat dingin menyerang rangkulan kekasih pun semakin erat, bersama saling menopang saat kaki-kaki kita semakin melemah. Kalau sedih ada yang menghibur, saat senang, apalagi, wuah...uendah nian.

Namun, menurut Hasan Al Banna, waktu itu adalah kehidupan, ia tak pernah berhenti sesaatpun, seiring waktu berlalu, istri semakin keriput dan endut. Tapi menurut sang suami, "Istriku masih yang tercantik," sementara suami pun perutnya udah buncit, tapi menurut sang istri, "Engkaulah satu-satunya Pangeran dalam istana hatiku."

Kebesaran Allah SWT pun selalu tampak di dalam rumah tangga. Setiap anggota keluarga melakukan sholat berjamaah, qiyamullail, membaca Al Qur'an, tasbih, tahmid, saling bertausyiah, bermaafan, menasehati, dan mengingatkan. Inilah hasil dari sepasang anak manusia yang menikah karena ingin mengharapkan ridho-Nya dan cita-cita Islam serta kemegahan ajaran-Nya. Inilah dia surga yang disegerakan sebelum surga yang kekal abadi.

Semua diatas adalah harapan setiap pasangan. Namun, tak jarang juga ditemukan dalam suatu keluarga yang terjadi adalah sebaliknya. Dari istri yang dibilang gak pinter mengatur rumah tangga, menjaga anak, atau suami yang selalu pulang malam tak peduli dengan anak dan istri, dan macam-macam lagi. Kata nista, kata-kata yang nyelekit, tuduhan, makian bahkan saling memukul, bisa juga terjadi pada sebuah keluarga, yang gini nih sepet banget! Rumah tangga serasa bagai hidup di neraka, tak ada ketenangan apalagi kasih sayang.

Emang ya, segala sesuatu itu bisa tak seindah bayangan semula. Ada bunga-bunga indah, namun cukup banyak juga onak dan duri yang siap menghadang. Karena itu, berbagai masalah kehidupan dalam lembaga pernikahan harus dihadapi secara realistis oleh setiap pasangan.

Apalagi hidup di zaman seperti sekarang ini memang tak mudah, namun Al Qur'an memberikan arahan dalam kehidupan berumah tangga, ".... dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik.... [QS Ath Thalaaq: 6] "..... dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian, bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS An Nisaa': 19]

Seperti gading, tak ada yang tak retak, begitu juga manusia, tak ada yang sempurna. Setiap kita pasti ada kekurangannya, bisa saja seorang suami atau istri terlihat mempunyai satu kekurangan, namun kalau dipikir-pikir lebih banyak kelebihannya. Apakah kekurangannya saja yang diperhatikan oleh pasangannya atau kedua-duanya dengan pertimbangan yang adil?

Konflik dalam kehidupan rumah tangga juga tak jarang menyebabkan banyak pasangan kehilangan cinta yang dulunya mempersatukan mereka, dan Allah SWT juga telah memberikan arahan yang jelas, "Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS At Taghaabun: 14]

Karena itu, sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga yang kita harapkan adalah indahnya keampunan Allah dan surga-Nya, juga kasih sayang orang-orang yang terdekat dengan kita, yang setiap hari saling membutuhkan, karena itu 'sayangilah aku (pasangan hidupmu) hingga ujung waktu.'

Wahai akhi wa ukhti fillah, mari kita saling mendoakan ya,
Semoga dengan kita mengambil panduan Al Qur'an dan sunnah Rasul-Nya serta contoh teladan dari keluarga Rasulullah SAW, akan semakin banyak rumah tangga yang tadinya kurang sakinah kembali menjadi sakinah, rumah tangga yang sakinah menjadi lebih sakinah, dan insya Allah pula saudara-saudara yang belum berumah tangga dikabulkan do'anya berupa pasangan hidup yang sholeh atau sholehah, aamiin allahumma aamiin.
Wallahu alam bi showab

Doa Indah Para Nabi dalam Al Quran

Doa-doa yang indah yang pernah dicontohkan oleh para Nabi dan Rossul :

1. Doa Nabi Adam
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin
Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

2. Doa Nabi Nuh
“ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)

Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi

3. Doa Nabi Ibrahim
“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)
Artinya : Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.

“ Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)

Artinya : Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.

4. Doa Nabi Yunnus
“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)
Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim

5. Doa Nabi Zakariya
“ Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)
Artinya : Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik

“ Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)
Artinya : Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa

6. Doa Nabi Musa
“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )
Artinya : Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku

“ Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)
Artinya : Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku

“ Robbi Naj jini minal qumid dholimin “
Artinya : Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim

“ Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir “ (al qhosos; 24)
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku

“ Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “ (
Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi

7. Doa Nabi Isa
“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)
Artinya : Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.

8. Doa Nabi Syuaib :
“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)
Artinya : Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.

9. Doa Nabi Ayyub :
“ Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “
Artinya : Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.

10. Doa Nabi Sulaiman
“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)
Artinya : Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.

11. Doa Nabi Luth
“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “
Artinya : Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan

“ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169)
Artinya : Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan

12. Doa Nabi Yusuf
“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “
(yusuf ; 101)
Artinya : Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.

13. Doa Nabi Muhammad
“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka

“ Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8 )
Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.